10.20.2015

Office Getaway : Bali - Lombok (Day 1)


Biru. Cerah nya Pantai Kuta menyambut kami pagi itu. Pagi pertama yang kami temui setelah semalam, tepat nya tengah malam atau pagi buta pesawat kami landing di Bandara Ngurah Rai meninggalkan pekat nya langit Ibu Kota dan segudang pekerjaan.

Setelah memesan taksi bandara kami meluncur ke hotel tempat kami bermalam di kawasan Legian, Kuta. Lengangnya jalanan di tengah malam gini bikin semua berjalan mulus.
Malam terlalu lelah untuk sekedar berjalan di sekitaran hotel, empuk nya kasur dan dingin nya AC lebih menarik buat kami.

Pagi ini, Semangat 45 menyulut tekad kami menyusuri Pantai Kuta yang hanya berjarak tak sampai satu kilo meski agak terik di jam 10 pagi. yes we are in BALI!!! Lupain JAKARTA!!! teriak gw dalam hati. Planning hari ini adalah keliling Bali. Berkat bantuan temen baik gw Maya yg emang tinggal di Bali, kami dapat mobil rental untuk seharian milik karyawan suaminya. Gak mau ribet nyetir sendiri, kita milih buat pake driver biar waktu ga banyak terkuras buat nyari rute.heee

Dari kawasan Kuta kami langsung meluncur ke kawasan selatan Bali, di daerah Badung untuk mengunjungi  Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Sebuah taman wisata budaya yang juga menjadi landmark baru bagi pariwisata Bali. Tidak hanya bentang alam dan kemegahan patung Dewa Wishnu dan garuda berukuran raksasa saja yang bisa ditemui di sini, kita juga bisa menyaksikan pertunjukan seni tari khas bali secara gratis di dalam amphitheatre dan juga toko souvenir khas Bali di GWK Souvenir Shop dan Bali Art Market. Terik nya matahari tak menyurutkan niat kami berpanas-panasan mengabadikan setiap moment dengan kamera DSLR dan handphone kesayangan.
Dari kawasan GWK kami lanjutkan perjalanan ke Pantai Dreamland di daerah Pecatu. Pantai ini berada di kompleks Bali Pecatu Graha, sebuah proyek gagal milik Tommy Soeharto. Untuk bisa bersantai di pantai ini pengunjung harus memarkirkan mobil mereka di area parkir khusus dan melanjutkan perjalanan ke pantai dengan mobil shuttle khusus pengunjung. Pantai pasir putih, birunya langit dan beningnya lautan berkilauan menyambut kami. Sayangnya di sini kami gak niat buat main air, cuma sekedar foto-foto cukup buat kami.heee
Matahari udah ngelewatin masa teriknya,,saat kita ninnggalin pantai Dreamland, dari situ kita langsung meluncur ke salah satu pantai yang cocok banget buat berendam di air yang tenang. Tapi sbelumnya kita ngisi perut dulu di salah satu tempat makan yang ada di sepanjang jalur Pecatu, namanya Warung Cikgo Ribs & Crab buat nyobaik menu spesial kepitingnya..mantap banget rasanya!

Selesai dengan seporsi kepiting n makanan pendamping lainnya, perjalanan pun berlanjut buat kembali mantai. masih di sepanjang jalur Pecatu ke arah Uluwatu, kita mampir ke Pantai Padang-padang yang makin terkenal gara-gara jadi salah satu setting film Eat-Pray-Love yang terkenal itu. Dan meenn...pantai ini beda banget sama pantai-pantai yang biasa nya kita temuin. Air laut yang tenang, jernih dan pasir pantai putih yang lembut bikin hati berasa adem. Gak pake mikir, kita langsung ambil ancang-ancang buat nyamperin jernihnya air laut yang ada di depan kita. Kami pun berenang kesana kemari, nyelamin setiap sudut pantai yang tenang ini. awesome...
Sayangnya kenikmatan ini harus berahir saat hari makin sore, dan kita masih punya pe-er buat ngejer sunset n spectashow di Pura Luhur Uluwatu. hohohooo

Gak butuh waktu lama buat sampai di Pura Luhur Uluwatu dari Pantai Padang-padang, karena emang lokasinya masih sejalur. Ahirnya kita sempet juga nemuin sunset di Pura Luhur Uluwatu, sebentar foto-foto kita langsung ambil tiket buat nonton Tari Kecak khas Bali yang udah kesohor itu. 

Di salah satu sudut Pura, berdiri sebuah arena pertunjukan yang emang khusus buat pertunjukan Tari Kecak. Sebuah bangunan semi permanen yang dibangun ala colosseum Roma dengan background keindahan langit dan laut lepas sepanjang sunset yang gak bisa terbantahin lagi keindahan nya. siap menemani. 

Alunan musik gamelan khas Bali mulai mengalun, pertanda pertunjukan siap di mulai. Sebuah obor bercabang menyala di tengah stage, dan gak lama sekumpulan pemuda berkostum sarung kotak-kotak hitam putih tanpa baju muncul melingkari obor sambil terus bernyanyi ala acapela dengan lirik berbunyi cakcak..cakcak..cakcak...diselingi tembang-tembang bahasa Bali yang gak gw ngerti apa artinya.hee 
Semakin menarik saat beberapa penari wanita masuk ke tengah kerumunan dengan gerakan gemulainya, lalu diganggu beberapa sosok tinggi besar berwajah garang yang mencoba uuntuk menculiknya, stelah terjadi keributan ahirnya munculah seekor monyet putih yang gw kenal sebagai Hanoman, dan ahirnya gw memahami ini cerita apa. yaapph...sebuah legenda Ramayana yang kita semua pasti udah sedikit banyak tahu. Telat banget gw nyadarnya, padahal pas nerima tiket masuk kita dikasih kertas tentang cerita pertunjukan kali ini. owalaahh gak ngeh dan gak sempet baca gw..hahahaaa

Selesai semua urusan di kawasan Selatan Bali, kita kembali ke pusat keramaian di Kuta, kembali ke hotel, mandi dan bersih-bersih buat lanjut ngejelajahin kehidupan malam nya Kuta.hehehee....

- nite -

No comments:

Post a Comment